Welcome

widget

15 Maret 2010

Kecerdasan Finansial-Spiritual Mutlak Dimiliki Guru

Banyak orang menganggap profesi guru tidak terlalu menjanjikan ketika sudah menjalani proses pensiun. Karena gaji yang sedikit atau guru yang sudah pensiun tidak mampu mengelola keuangannya.

Karena itu, seringkali masyarakat menyalahkan pemerintah. Alasannya, pemerintah kurang memberikan kesejahteraan kepada guru. Sehingga, untuk mendapat kehidupan finansial yang masa pensiun, guru harus segera mengubah paradigma guru mampu menjadi enterpreneurship (wirausaha).

''Sudah saatnya kita menjadi seseorang yang bangkit untuk mengelola keuangan kita. Bagi guru harus mempunyai pola keuangan investatif bukan konsumtif,''kata Iman Supriyono pembicara dalam workshop pendidikan kemarin (14/3) yang diikuti sekitar di ruang Angling Darma.



Dia menambahkan, guru adalah akademisi, ilmuwan, sekaligus ulama. Sehingga saat memasuki masa pensiun menjadi lebih bermanfaat dari sebelumnya, karena telah berinvestasi untuk masa depan.

Kecerdasan finansial yang harus dimiliki guru adalah mampu menggunakan gaji yang diperoleh melalui investasi untuk masa depan. Uang adalah alat bukan tujuan, sehingga kemampuan menggunakan uang akan digunakan untuk menghasilkan karya.

Selain itu, guru juga harus selalu menumbuhkan jiwa spiritual dalam setiap proses pembelajaran. ''Siswa selalu diajak untuk mempelajari bahwa menuntut ilmu sebuah kewajiban dalam agama. Sehingga, siswa diajak untuk selalu giat berdoa, hal itu untuk menjaga keseimbangan hidup,''papar pria yang juga penulis buku ini.

Sementara itu, di Lamongan, kompetensi kemampuan mendidik guru juga terus ditingkatkan. Dalam workshop di SMPN 4 Lamongan kemarin, dosen Unesa, Dr. Moh Najid mengungkapkan, perubahan pola pikir guru harus dilakukan. Yaitu, lewat cara memperkenalkan metode terbaru differentiated instruction (pembelajaran beberapa mata pelajaran dalam waktu bersamaan). ''Karena dalam kelas bilingual nanti, siswa dituntut berperan aktif. Adapun siswa bisa melakukan peran aktif itu harus ada rangsangan pemikiran dari guru pengajar,'' katanya.(tis/idi)Radar Bojonegoro


Tidak ada komentar:

Posting Komentar