Selain mendapatkan piagam penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Bojonegoro mendapatkan piagam penghargaan otonomi awards sebagai Pemenang Special category region an a laeding Profil on a Public Accountability.(And)
15 Juni 2009
Piagam Penghargaan Produksi Pangan Bojonegoro
Bojonegoro merupakan penghasil pangan terutama terbesar penghasil beras hal itu di buktikan dengan bojonegoro memperoleh piagam penghargaan dari presiden Republik Indonesia sebagai kabupaten penghasil Beras diatas 5 persen. Sebagai kota selain penghasil minyak terbesar Bojonegoro juga penghasil beras diatas 5 persen dan mendukung program swasembada pangan.(And)
70 Guru Ikuti Lomba PNFI
Sebanyak 70 pengelola Kelompok Belajar Masyarakat (KBM) dan tutor (guru) pendidikan non formal dan informal (PNFI) dari 27 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mengikuti lomba dalam Jambore PTK PNFI. Kegiatan tahunan yang dipusatkan di halaman Gedung Bidang PNFI, itu di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Zainudin.
Dalam Jambore kali, ada beberapa bidang yang dilombakan yakni karya tulis, tutor peket B, penilik, karya nyata, Managemen PKBM dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Bahasa Ingris, serta desain busana.
”Masing-masing lomba diikuti oleh 10 orang,” kata Kepala Bidang PNFI Dinas Pendidikan Bojonegoro, Chumaidi di sela-sela lomba, Kamis (11/09/2009).
Dalam Jambore kali, ada beberapa bidang yang dilombakan yakni karya tulis, tutor peket B, penilik, karya nyata, Managemen PKBM dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Bahasa Ingris, serta desain busana.
”Masing-masing lomba diikuti oleh 10 orang,” kata Kepala Bidang PNFI Dinas Pendidikan Bojonegoro, Chumaidi di sela-sela lomba, Kamis (11/09/2009).
Dia menjelaskan, dalam Jambore tahun ini sebagai ajang diseleksi mencari tutor, pengelola KBM, dan penilik terbaik se Kabupaten Bojonegoro untuk di kirim ke tingkat propinsi.
”Jadi, masing-masing bidang perlombaan akan kita ambil satu juara untuk kemudian kita kirim ke BPPNFI, Jatim, Juli mendatang,” urainya.
Menurut Chumaidi, disamping sebagai ajang seleksi, Jambore PNFI ini juga untuk memotifasi para penilik, pengelola KBM, dan tutor, dalam memajukan dan mengembangkan pendidikan non formal dan informal di masyarakat.
”Diharapkan dengan kegiatan ini akan semakin meningkatkan kualitas mereka untuk memajukan PNFI di Bojonegoro,” pungkas Chumaidi. (Kominfo)
”Jadi, masing-masing bidang perlombaan akan kita ambil satu juara untuk kemudian kita kirim ke BPPNFI, Jatim, Juli mendatang,” urainya.
Menurut Chumaidi, disamping sebagai ajang seleksi, Jambore PNFI ini juga untuk memotifasi para penilik, pengelola KBM, dan tutor, dalam memajukan dan mengembangkan pendidikan non formal dan informal di masyarakat.
”Diharapkan dengan kegiatan ini akan semakin meningkatkan kualitas mereka untuk memajukan PNFI di Bojonegoro,” pungkas Chumaidi. (Kominfo)
Hari ini Kelulusan Unas SMA Diumumkan
Pelaksanaan pengumuman Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasa Aliyah (MA) baik negeri dan swasta di Kabupaten Bojonegoro dipastikan diumumkan hari ini, Senin (15/6).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Humas di Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro melalui Kasi Pembelajaran SMP dan SMA Suwanto bahwa tingkat kelulusan siswa SMA dan SMK di Kabupaten Bojonegoro mencapai 97.88 persen dengan tingkat ketidak lulusan 2.12 persen naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.40 persen. Disampaikan Suwanto, kelulusan tingkat pelajar SMA yakni peserta 2996, lulus 2964, tidak lulus 32 persen. Untuk tingkat pelajar SMK dari 4845 peserta, lulus 4711, tidak lulus 134 peserta. Hanya saja untuk pengumuman, menurut Suwanto, diserahkan kepada sekolah masing-masing. Akan tetapi diharapkan para siswa yang lulus untuk tidak melakukan konvoi maupun hal-hal lain dalam merayakan kelulusan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Humas di Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro melalui Kasi Pembelajaran SMP dan SMA Suwanto bahwa tingkat kelulusan siswa SMA dan SMK di Kabupaten Bojonegoro mencapai 97.88 persen dengan tingkat ketidak lulusan 2.12 persen naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2.40 persen. Disampaikan Suwanto, kelulusan tingkat pelajar SMA yakni peserta 2996, lulus 2964, tidak lulus 32 persen. Untuk tingkat pelajar SMK dari 4845 peserta, lulus 4711, tidak lulus 134 peserta. Hanya saja untuk pengumuman, menurut Suwanto, diserahkan kepada sekolah masing-masing. Akan tetapi diharapkan para siswa yang lulus untuk tidak melakukan konvoi maupun hal-hal lain dalam merayakan kelulusan.
Sementara itu untuk tingkat Sekolah Menengah Aliyah (MA) di jajaran Departemen Agama kelulusan untuk tahun ini 86.15 persen dengan prosentasi ketidak lulusan 13.85 persen.
Kepala Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro, M. Farchan saat dikonfirmasi Humas melalui Kasi Mapenda Fatkhul Amin menyatakan kelulusan tingkat MA 86.15 persen. Jumlah ini menururn dibandingkan tahun lalu. Dikatakan KaKandepag M. Farchan, angka ketidak lulusan peserta Unas tingkat Madrasah Aliyah ini mencapai 13.85 persen atau sejumlah 373 peserta. Lebih lanjut dikatakan, untuk Sub Rayon Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro peserta 1.613 orang tidak lulus 130 peserta dan lulus 1.483 peserta. Sub Rayon MAN 2, lanjut Kakandepag, dari peserta 727 lulis 604 orang tidak lulus 123 peserta. Sedangkan untuk Sub Rayon MAN Ngraho keseluruhan peserta 352 orang lulus 232 dan tidak lulus 120 orang peserta. Ditambahkan untuk tahun ini pelaksanaan Unas di tiga sub rayon sedangkan untuk MAN Padangan masih bergabung dengan Sub Rayon MAN Ngraho. Diakui bahwa ketidak lulusan sebanyak 373 orang peserta ini akan mendapatkan perhatian serius dari jajaran Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro. Diharapkan pula tahun depan tingkat kelulusan semakin baik. Akan tetapi secara umum pelaksanaan Unas dapat terselenggara dengan aman dan tertib. (Humas)
Kepala Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro, M. Farchan saat dikonfirmasi Humas melalui Kasi Mapenda Fatkhul Amin menyatakan kelulusan tingkat MA 86.15 persen. Jumlah ini menururn dibandingkan tahun lalu. Dikatakan KaKandepag M. Farchan, angka ketidak lulusan peserta Unas tingkat Madrasah Aliyah ini mencapai 13.85 persen atau sejumlah 373 peserta. Lebih lanjut dikatakan, untuk Sub Rayon Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro peserta 1.613 orang tidak lulus 130 peserta dan lulus 1.483 peserta. Sub Rayon MAN 2, lanjut Kakandepag, dari peserta 727 lulis 604 orang tidak lulus 123 peserta. Sedangkan untuk Sub Rayon MAN Ngraho keseluruhan peserta 352 orang lulus 232 dan tidak lulus 120 orang peserta. Ditambahkan untuk tahun ini pelaksanaan Unas di tiga sub rayon sedangkan untuk MAN Padangan masih bergabung dengan Sub Rayon MAN Ngraho. Diakui bahwa ketidak lulusan sebanyak 373 orang peserta ini akan mendapatkan perhatian serius dari jajaran Departemen Agama Kabupaten Bojonegoro. Diharapkan pula tahun depan tingkat kelulusan semakin baik. Akan tetapi secara umum pelaksanaan Unas dapat terselenggara dengan aman dan tertib. (Humas)
Langganan:
Postingan (Atom)