Pembangunan Fasilitas Puncak Produksi Akan Serap Ribuan Pekerja
Pelaksanaan proyek pembangunan fasilitas puncak produksi Blok Cepu dipastikan akan membutuhkan ribuan tenaga kerja lokal. Selain itu juga akan membuka peluang jasa bagi masyarakat. “Dengan adanya proyek itu nantinya akan memberikan multy player efec bagi masyarakat. Baik sebagai tenaga kerja maupun penyediaan jasa,” kata External Relation Manager MCL, Deddy Afidick.
Untuk melaksanakan mega proyek tersebut, rencananya anak perusahaan ExxonMobil ini akan menggandeng 5 kontraktor. Sekarang ini, proyek pembangunan fasilitas puncak produksi tahap pertama (EPC I) telah ditenderkan. Direncanakan dalam waktu 6 bulan sampai satu tahun proyek tersebut akan mulai dilaksanakan. “Tentunya dari lima kontraktor itu tidak akan mengerjakan proyek itu sendiri-sendiri. Mereka pasti akan menggandeng sub kontraktor, dan subkontraktor itu akan melibatkan subkon lain,” terang Deddy Afidick.
Proyek fasilitas puncak produksi yang akan dibangun MCL itu nantinya mulai dari pipanisasi, fasilitas pengolahan minyak, hingga bangunan-bangunan civil. Dengan adanya proyek ini dipastikan akan membuka tenaga kerja untuk terlibat dalam proyek tersebut secara langsung. “Tentu kita akan memprioritaskan potensi local sesuai dengan bidangnya,” tegas pria berkacamata minus ini.
Namun Deddy meminta, agar masyarakat tidak hanya menggantungkan pekerjaan untuk dapat terlibat dalam proyek tersebut. Melainkan masyarakat bisa menangkap peluang dari adanya proyek itu. Sebab dalam proyek tersebut nantinya akan melibatkan tenaga kerja yang lumayan banyak. “Tidak mungkin nanti semuanya bisa terlibat. Tapi banyak peluang jasa yang bisa dilakukan masyarakat mulai mendirikan warung makanan dan minuman, jasa penginapan (kos-kosan), catering dan jasa-jasa lainnya,” ungkap Deddy.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, M. Fauzan meminta agar MCL memprioritaskan masyarakat local untuk terlibat dalam proyek tersebut. “Kami minta MCL selalu mengedapankan kepentingan warga disana. Sebab bagaimanpun juga merekalah yang pertamakali akan merasakan dampaknya dari kegagalan kegiatan ini,” sambung politisi dari Partai Demokrat ini. (Kominfo/PTI)