Welcome

widget

13 Oktober 2010

Pengawasan Tes CPNS Libatkan Akademisi

Bojonegoro-Pemerintah Kabupaten Bojonegoro akan melibatkan akademisi sebagai pengawas independent dalam rekruitmen calon pegawai negeri sipil (CPNS). Ini dilakukan agar pelaksanaan CPNS nanti berlangsung jujur dan transparan.

“Saya minta semua masyarakat nanti juga ikut membantu mengawasinya. Termasuk teman-teman media,” kata Bupati Bojonegoro Suyoto usai membuka pelatihan budidaya Matoa di Adelia Caffe.
Menurut bupati, tranparansi dalam proses rekruitmen CPNS ini sangat penting sekali. Sebab seringkali hasil tes CPNS memunculkan persoalaan karena rasa kurang puas dari peserta. “Apa yang membuat mereka kurang puas itulah yang akan kita perbaiki dalam tes nanti,” sergah Kang Yoto.

Kembangkan Sentra Agrobisnis dan Wisata Kuliner Lokal

Bojonegoro-Pemerintah Kabupetan Bojonegoro terus mengembangkan sector agribisnis diwilayahnya. Salah satu wilayah yang bakal dijadikan sentra agrobisnis adalah Kecamatan Sekar. Ditempat ini masyarakat bisa menemukan segala macam produksi perkebunan.


Sekarang ini, daerah yang berada 600 meter diatas permukaan laut yang terletak di 40 km bagian selatan Bojonegoro itu telah memulai mengembangkan buah-buahan yang memiliki nilai jual tinggi. Seperti durian montong, rambutan, dan matoa. Juga tanaman jagung, singkong, dan brambang. “Kondisi tanah dan suhu udara disini sangat mendukung pengembangan disektor perkebunan,” kata Camat Sekar, Ardiano Purwanto, Senin (04/10/2010).


Dijelaskan, untuk tanaman durian montong telah dikembangkan di lahan seluas 5 ha yang tersebar di Desa Klino dan Deling dengan jumlah bibit sebanyak 2000 batang. Untuk rambutan, disebar lahan seluas 6 ha di tiga desa yakni Desa Klino, Deling, dan Sekar dengan jumlah bibit yang disebar sebanyak 6 ribu pohon. Sedangkan tanaman Matoa telah dikembangkan di lahan seluas 10 ha di tiga desa yaitu Desa Sekar, Miyono, dan Bareng dengan jumlah bibit 6 ribu pohon. “Tanaman ini ditanam dilahan perkarangan warga. Diharapkan nantinya bisa menambah pendapatan masyarakat,” jelas Ardiano.