Pemkab Bojonegoro tampaknya bakal merealisasikan proyek Dander Park sebagai pusat wisata di Bumi Angling Dharma. Dijadwalkan proyek tersebut akan dilaksanakan pada tahun ini.
“Kami akan mengembangkan industri pariwisata di Bojonegoro, terutama pengembangan Dander Park, seperti yang telah kita rencanakan,” ujar Mardikun, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, kepada berita www.infokom-bjn.info, kemarin.
Dijelaskan, untuk menggarap project Dander Park, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instasi terkait, baik swasta maupun perhutani.
“Apalagi, sudah ada pihak investor yang bersemangat untuk menanamkan modalnya di Bojonegoro, terutama dalam project Dander Park ini,” katanya.
Dikabarkan, investor yang namanya masih belum diketahui itu siap menanamkan investasi sebesar Rp 344 miliar untuk disatu titik, yakni wisata Dander.
“Kami akan mengembangkan industri pariwisata di Bojonegoro, terutama pengembangan Dander Park, seperti yang telah kita rencanakan,” ujar Mardikun, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, kepada berita www.infokom-bjn.info, kemarin.
Dijelaskan, untuk menggarap project Dander Park, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instasi terkait, baik swasta maupun perhutani.
“Apalagi, sudah ada pihak investor yang bersemangat untuk menanamkan modalnya di Bojonegoro, terutama dalam project Dander Park ini,” katanya.
Dikabarkan, investor yang namanya masih belum diketahui itu siap menanamkan investasi sebesar Rp 344 miliar untuk disatu titik, yakni wisata Dander.
Hal senada juga disampikan Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, M Fauzan, bahwa investor tersebut serius akan menggarap pariwisata di wilayah Kecamatan Dander.
Menurutnya, investor tersebut telah menghubungi Pemkab Bojonegoro. "Kami mendesak agar Pemkab Bojonegoro serius untuk merealisasikan Dander Park," terangnya.
Politisi asal Partai Demokrat (PD) tersebut, pihaknya telah diberitahukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bojonegoro. "Kami sangat bersyukur, kalau Kabupaten Bojonegoro ternyata juga telah dilirik oleh investor dengan modal besar," terangnya.
Sementara itu, untuk realisasi Dander Park masih terganjal izin di Perhutani pusat, khususnya mengenai pengelolaan wilayah hutan. "Dewan akan membantu semaksimal mungkin untuk merealisasikan Dander Park," tegas Fauzan.
Sebab, dengan adanya tempat wisata yang strategis dan layak, maka nantinya bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara berkelanjutan. "Bojonegoro tidak hanya bisa mengandalkan minyak saja yang sifatnya bisa habis. Namun, butuh pemasukan lain yang bisa terus menerus, salah satunya sector pariwisata," imbuhnya. (git)
Menurutnya, investor tersebut telah menghubungi Pemkab Bojonegoro. "Kami mendesak agar Pemkab Bojonegoro serius untuk merealisasikan Dander Park," terangnya.
Politisi asal Partai Demokrat (PD) tersebut, pihaknya telah diberitahukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bojonegoro. "Kami sangat bersyukur, kalau Kabupaten Bojonegoro ternyata juga telah dilirik oleh investor dengan modal besar," terangnya.
Sementara itu, untuk realisasi Dander Park masih terganjal izin di Perhutani pusat, khususnya mengenai pengelolaan wilayah hutan. "Dewan akan membantu semaksimal mungkin untuk merealisasikan Dander Park," tegas Fauzan.
Sebab, dengan adanya tempat wisata yang strategis dan layak, maka nantinya bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara berkelanjutan. "Bojonegoro tidak hanya bisa mengandalkan minyak saja yang sifatnya bisa habis. Namun, butuh pemasukan lain yang bisa terus menerus, salah satunya sector pariwisata," imbuhnya. (git)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar