Kabupaten Bojonegoro kini memiliki motif batik khas daerah. Motif itu yakni, jagung, tembakau, minyak (gotro), sapi, wayang tengul, jati, padi, kayangan dan api. Ke sembilan motif tersebut sempat dilaunching Desember 2009 lalu.(st)
Kabupaten Bojonegoro kini memiliki motif batik khas daerah. Motif itu yakni, jagung, tembakau, minyak (gotro), sapi, wayang tengul, jati, padi, kayangan dan api. Ke sembilan motif tersebut sempat dilaunching Desember 2009 lalu.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Ny Maffudoh Suyoto melalui Humas Pemkab, Kamis (7/1) mengatakan, dengan dilaunchingnya sembilan motif batik Bojonegoro tersebut, menjadi wujud keberhasilan dalam mengangkat nama Bojonegoro keluar daerah.
“Keinginan untuk mengembangkan usaha yang asli atau khas Bojonegoro, memang telah menjadi angan-angan jauh, akan tetapi keinginan tersebut baru terlaksana hari ini,” kata Ibu Maffudoh Suyoto.
Kabupaten Bojonegoro kini memiliki motif batik khas daerah. Motif itu yakni, jagung, tembakau, minyak (gotro), sapi, wayang tengul, jati, padi, kayangan dan api. Ke sembilan motif tersebut sempat dilaunching Desember 2009 lalu.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Ny Maffudoh Suyoto melalui Humas Pemkab, Kamis (7/1) mengatakan, dengan dilaunchingnya sembilan motif batik Bojonegoro tersebut, menjadi wujud keberhasilan dalam mengangkat nama Bojonegoro keluar daerah.
“Keinginan untuk mengembangkan usaha yang asli atau khas Bojonegoro, memang telah menjadi angan-angan jauh, akan tetapi keinginan tersebut baru terlaksana hari ini,” kata Ibu Maffudoh Suyoto.
Menurutnya, sebenarnya di Bojonegoro ada batik yang telah lama menggema yaitu Batik Jumput dari Desa Prayungan Kecamatan Sumberejo. Namun agar batik Bojonegoro bisa lebih dikenal, beberapa waktu yang lalu Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro juga mengadakan lomba mendesain batik khas Bojonegoro. Dari 600 karya yang ada setelah dilakukan seleksi, lahirlah sembilan motif batik tersebut.
“Dari kesembilan motif batik Bojonegoro ini akan menjadi motif awal sebelum muncul motif lain. Diharapkan ini bisa membuat nama Bojonegoro dikenal di negara lain, apalagi pada launching dihadiri juga oleh Dubes Swis,” katanya.
Dengan diresmikannya sembilan motif batik Jonegoro ini, masyarakat Bojonegoro harus mau ikut membudayakan. Terutama para pegawai pemerintah yang harus menggunakan pada Kamis dan Jumat.
Untuk pengusaha bisa menganjurkan penggunaan batik pada karyawannya. Sementara bagi siswa sekolah juga bisa diseragamkan pada setiap hari jum’at. “Jangan setelah dilaunching lalu dilipat, harus digunakan dan mulailah gemar menggunakan batik Bojonegoro dalam setiap kegiatan,“ ujarnya.
Dalam catatan budayanya, batik di Bojonegoro ada dua jenis, yakni Batik Jumput dan Batik Madrim. Batik Madrim, yakni batik yang mengambil kisah Patih dari Raja Angling Darma dari Kerajaan Malowopati yang petilasannya ada di Desa Wotan Ngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro.(st/j)Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Jatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar