Bojonegoro-Warga belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sari Alam Desa Jono, Kecamatan Temayang, ingin membuka usaha produksi batik Jonogoroan. Sayangnya, keinginan para perajin batik tersebut terbentur oleh permodalan. “Saya ingin sekali membuka usaha produksi batik Jonegoroan disini. Tapi tidak memiliki modal untuk mulai mendirikan usaha tersebut,” kata Siti Nurhayatin, salah satu warga belajar PKBM Sari Alam.
Dia mengungkapkan, keinginan membuka usaha produksi “Batik Jonegoroan” ini muncul setelah dirinya memperoleh pelatihan membatik yang dilaksanakan PKBM bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bojonegoro. “Dengan usaha (produksi batik jonegoroan) itu nantinya saya yakin bisa menciptakan pekerjaan bagi tetangga dan masyarakat sekitar,” sergahnya.
Karena itu, dia berharap, agar pemerintah daerah bisa memberikan pinjaman modal dengan bunga lunak untuk membeli peralatan mulai dari bahan baku, tinta, cap, dan kebutuhan lain. Dengan begitu, usaha produksi batik Jonegoroan di Desa Jono dapat lebih berkembang pesat. “Apalagi saya melihat pemasarannya juga mudah. Sebab ada pengusaha yang mau menampung produksi ini,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PKBM Sari Alam, Endri Sulistiyaningsih mengungkapkan, meski baru mengikuti pelatihan selama sekitar 1,5 bulan, warga belajar ini telah mampu memproduksi batik Jonegoroan dengan motif dan warna beraneka ragam. Dalam sehari setiap peserta bisa memproduksi 10 potong batik Jonegoroan jenis kalengan (satu warna). Sedangkan untuk jenis laseman (dua warna), setiap peserta bisa memproduksi 10 potong. “Bahkan banyak dari mereka yang sudah menerima order (pesanan),” sambung Endri. (Kominfo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar