Kepedulian Universitas Negeri Malang (UM) Malang kepada generasi muda Indonesia bisa dicontoh. Buktinya, di tahun 2010 ini, universitas yang dipimpin Prof Dr H Suparno membagi-bagikan beasiswa kepada mahasiswanya sebanyak 5000 orang.
Bagi-bagi beasiswa tersebut disampaikan Profrektor UM Dr H Suparno, Kamis (16/09/2010), kepada beritajatim.com. Beasiswa yang dijanjikan tersebut akan diberikan kepada mahasiswa baik yang berprestasi, kurang mampu hingga mahasiswa luar negeri asal negera berkembang.
Pada tahun ini, yang sudah menerima beasiswa sekitar 5000 beasiswa yang sedang dinikmati oleh 5000 mahasiswa di UM, dari total 25 ribu mahasiswa yang ada di UM. ”Beasiswa yang diberikan kebanyakan berupa jaminan belajar tanpa biaya sejak tahun pertama di UM,” jelas Rektor UM Prof Dr H Suparno.
Tetapi jelas Suparno, untuk mendapatkannya beasiswa tersebut bukan perkara yang mudah. Masih ada verifikasi yang harus dilalui bagi kandidat penerima beasiswa.
"Khusus bagi mahasiswa kurang mampu, kami menjamin pendidikan bebas biaya sejak awal tahun. Syaratnya, bahwa mereka benar-benar tidak mampu," katanya.
Selain itu, ada juga beasiswa yang ditawarkan dengan meminta persyaratan sesuai permintaan dari sponsor pemberi beasiswa. "Hingga saat ini sejumlah mahasiswa luar yang turut menikmati besasiswa di UM tercatat berasal dari berbagai negara antara lain Madagaskar, Jepang, Cina, Hungaria, Malaysia dan beberapa negara di Asia,” akunya.
Hingga saat ini, Suparno menyebut ada 20 persen mahasiswa yang bisa belajar bebas biaya dengan berbagai beasiswa yang ada dikampus yang dipimpinnya itu.
Lebih lanjut, Suparno mengatakan, dalam setiap tahunnya, UM juga menjanjikan beasiswa yang terus bertambah bagi mahasiswanya.
"Untuk tahun ini, lebih banyak dibanding tahun lalu. Harapan saya, bisa bertambah banyak setiap tahun. Demi kelangsungan genrasi muda Indonesia," harap pria yang juga menjabat sebagai guru besar Fakultas Sastra UM ini.
Ditanya soal masuknya beasiswa yang diberikan oleh sponsor itu, Suparno menyatakan, tergantung pada kualitas universitasnya. ”Dan penilainya adalah pihak sponsor sendiri. Apa universitas ini dapat beasiswa atau tidak. Tergantung pada kualitas dan perkembangan universitasnya,” katanya santai saat ditemui beritajatim.com, di kantornya.(beritajatim.com)
Bagi-bagi beasiswa tersebut disampaikan Profrektor UM Dr H Suparno, Kamis (16/09/2010), kepada beritajatim.com. Beasiswa yang dijanjikan tersebut akan diberikan kepada mahasiswa baik yang berprestasi, kurang mampu hingga mahasiswa luar negeri asal negera berkembang.
Pada tahun ini, yang sudah menerima beasiswa sekitar 5000 beasiswa yang sedang dinikmati oleh 5000 mahasiswa di UM, dari total 25 ribu mahasiswa yang ada di UM. ”Beasiswa yang diberikan kebanyakan berupa jaminan belajar tanpa biaya sejak tahun pertama di UM,” jelas Rektor UM Prof Dr H Suparno.
Tetapi jelas Suparno, untuk mendapatkannya beasiswa tersebut bukan perkara yang mudah. Masih ada verifikasi yang harus dilalui bagi kandidat penerima beasiswa.
"Khusus bagi mahasiswa kurang mampu, kami menjamin pendidikan bebas biaya sejak awal tahun. Syaratnya, bahwa mereka benar-benar tidak mampu," katanya.
Selain itu, ada juga beasiswa yang ditawarkan dengan meminta persyaratan sesuai permintaan dari sponsor pemberi beasiswa. "Hingga saat ini sejumlah mahasiswa luar yang turut menikmati besasiswa di UM tercatat berasal dari berbagai negara antara lain Madagaskar, Jepang, Cina, Hungaria, Malaysia dan beberapa negara di Asia,” akunya.
Hingga saat ini, Suparno menyebut ada 20 persen mahasiswa yang bisa belajar bebas biaya dengan berbagai beasiswa yang ada dikampus yang dipimpinnya itu.
Lebih lanjut, Suparno mengatakan, dalam setiap tahunnya, UM juga menjanjikan beasiswa yang terus bertambah bagi mahasiswanya.
"Untuk tahun ini, lebih banyak dibanding tahun lalu. Harapan saya, bisa bertambah banyak setiap tahun. Demi kelangsungan genrasi muda Indonesia," harap pria yang juga menjabat sebagai guru besar Fakultas Sastra UM ini.
Ditanya soal masuknya beasiswa yang diberikan oleh sponsor itu, Suparno menyatakan, tergantung pada kualitas universitasnya. ”Dan penilainya adalah pihak sponsor sendiri. Apa universitas ini dapat beasiswa atau tidak. Tergantung pada kualitas dan perkembangan universitasnya,” katanya santai saat ditemui beritajatim.com, di kantornya.(beritajatim.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar